Selasa, 09 Desember 2014

Refleksi FIlm AVATAR dari sisi Implementasi Teknologi dalam berkomunikasi secara Virtual

        Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi dan penjelajahan luar angkasa/antariksa, maka manusia mulai melebarkan kegiatan eksplorasi pertambangannya ke berbagai planet di sekitar tata surya. Pada Film Avatar, penonton disajikan dengan suasana settingan masa depan, tepatnya pada tahun 2154 di galaksi Bima Sakti, sekitar 4 tahun cahaya jauhnya dari Bumi, ditemukan sebuah planet yang kemudian dinamakan Polyphemus, planet tersebut memiliki salah satu satelit yang ukuran dan karakternya mirip Bumi, nama satelit itu adalah PANDORA.
       Pandora memiliki keunikan tersendiri, selain karena di dalamnya terdapat kehidupan, juga karena adanya batuan unik yang bernama unobtainium, yang mampu melawan hukum gravitasi, batuan tersebut mampu untuk mengangkat bongkahan batu-batuan besar seukuran pulau kecil yang terikat dengannya untuk mengambang di udara. Konon batuan ini memegang peran penting dalam pengembangan teknologi pesawat luar angkasa yang mampu melakukan perjalanan antar galaksi. Pandora merupakan rumah bagi suku Navi, Mereka hidup alami layaknya manusia zaman dulu yang belum tersentuh peradaban, kerjaannya berburu dengan senjata tradisional (panah dan pisau) dan pakaian yang sangat terbatas. Eksistensi Pandora yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan keunikan, maka Sebuah perusahaan swasta kaya mencoba untuk mengeksploitasi kekayaan sumberdaya planet ini. Dengan menggandeng ilmuwan untuk mengeksplorasi sains botani dan militer sebagai dukungan keamanan, maka keduanya sebagai mitra bisnisnya.
        Untuk dapat melakukan penelitiannya, maka perusahaan swasta membuat proyek agar dapat melakukan eksplorasi. Karena manusia tidak dapat menghirup udara di Pandora, maka mereka menciptakan makhluk mirip suku Na’vi yang mereka sebut sebagai Avatar. Avatar adalah sebutan untuk Na'vi hibrida tanpa nyawa yang dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan manusia dengan menggabungkan DNA Na'vi original dengan DNA manusia. karena tak bernyawa, maka Avatar harus "dikendalikan" oleh manusia dengan perantaraan sebuah alat canggih  dengan penyatuan system saraf otak sebagai kontrol dengan bantuan teknologi. Salah satu penelitian biologis yang dilakukan untuk mampu menjelajahi Pandora ialah, melakukan rekayasa genetika. Yakni DNA alien Na’vi dikembangkan dan telah lulus uji simulator Proprioceptive, agar supaya bisa dikloning dan kemudian dijadikan sebuah tubuh “boneka” yang bisa dikendalikan dari jarak jauh pikirannya oleh manusia dengan sebuah alat penghubung pikiran, kemudian implementasinya menggunakan teknologi canggih seperti ini :

         Selain misi utama dalam mengeksploitasi kekayaan alam, manusia juga mengajarkan suku Na’vi dengan kebudayaan dan bahasa manusia (Inggris). Selama bertahun-tahun akhirnya sedikit dari suku tersebut yang mau belajar dan mampu berbahasa Inggris. Namun hubungan baik antara manusia dan Na’vi tidak berlangsung lama, kerakusan manusia akan kekayaan alam membuat Na’vi geram, Sehingga manusia sangat dibenci oleh suku Na’vi. Eksplorasi pada planet Pandora terbilang cukup mudah, hal tersebut dikarenakan dengan bantuan dan dukungan teknologi canggih, baik peralatan transportasi, komunikasi/navigasi hinga suplay persenjataan yang mutakhir.
      Di sini penulis akan lebih banyak bercerita tentang penggunaan teknologi yang digunakan oleh perusahaan swasta yang ber-mitra dengan ilmuan dan militer untuk mengeksplorasi planet Pandora. Dengan berbagai peralatan yang bisa dibilang canggih, pada film ini, implementasi teknologi sebenarnya banyak mengambil peran untuk menambah kesempurnaan alur cerita film. Seperti monitoring terhadap pemetaan lokasi atau letak keberadaan sebuah pohon raksasa yang dinamakan Pohon Suara dan sangat dipuja oleh suku itu. Dengan bantuan alat navigasi visual tersebut, Jake Sully (diperankan oleh Sam Worthington) dengan mudah menjelaskan kepada Kolonel Miles (diperankan oleh Stephen Lang), terkait dengan kondisi dan keadaan secara detail pada lingkungan sekitar/sektor, termasuk aktivitas suku Na’vi., seperti pada gambar di bawah ini.
         Melihat kinerja dari tim ilmuan (proses pengumpulan data yang menggunakan avatar) yang dinilai kurang maksimal, maka Kolonel Miles pun akan menggunakan caranya sendiri untuk mengelsplorasi Pandora dengan peralatan militer yang sedang dikembangkannya, dengan prinsipnya “ terbuka bila ingin bekerjasama dan menghancurkannya jika menolak”.
            Meski mendapatkan sindiran dari kolonel,tetapi Dr. Grace (diperankan oleh Sigourney Weaver) tetap melanjutkan penelitian botani di Pandora, dengan peralatan yang canggih digunakan untuk mendapatkan sampel berbagai sel-sel dari berbagai tanaman yang terdapat di Pandora, berikut salah satu peralatan untuk pengambilan sampel tanaman.

          Pihak perusahaan swasta mengetahui bahwa letak unobtanium terbanyak berada tepat di bawah pohon besar tersebut, sehingga mereka melakukan pembersihan hutan menggunakan bulldozer system remot, seperti pesawat tak berawak, yang hanya dibekali dengan kamera yang dipantau dari pusat operasi/markas. Seperti pada gambar di bawah ini.
         Eksplorasi pun dimulai, dengan mengerahkan beberapa unit alat berat, sejenis escavator yang tanpa driver, dengan control langsung pada markas. Tindakan eksplorasi tersebut tentu saja mendapatkan perlawanan dari penduduk Pandora. Saat itu Jake Sully berada tidak jauh dari rute kendaraan berat tersebut yang menggilas apasaja yang ada di depannya. Jake Sully mencoba menghalau kendaraan tersebut, namun tidak digubris oleh driver yang ada di pusat operasi. Jake Sully pun naik pitam dan menaiki kendaraan tersebut  lalu menghantap kamera navigasi dengan batu hingga rusak, kendaraan berhenti karena driver tidak mempu melihat keadaaan disekitar. Melihat peristiwa tersebut, Kolonel Miles pun geram dan meminta untuk menampilkan reka ulang pada saat peristiwa penghancuran kamera, lalu teridentifikasi bahwa Avatar yang merusak kamera adalah Avatar yang dikendalikan oleh Jake Sully. Kemudian Kolonel Miles menyuruh anak buahnya untuk mengeluarkan Jake Sully secara paksa dari alat pengendali Avatar, termasuk dokter Grace, kemudian mereka dipenjara. 
       Melihat perlakuan Kolonel Miles yang seperti kesetanan tersebut, lalu seorang pilot perempuan membantu meloloskan Dr. Grace dan Jake Sully dengan mengeluarkan dari penjara dengan cara membunuh penjaga lalu melarikan diri dengan pesawat helicopter militer. Tindakan mereka pun diketahui oleh Kolonel Miles, lalu mereka mendapatkan serangan tembakan dari Kolonel Miles. Mereka berhasil melarikan diri dan selamat dari serangan tersebut, namun usaha mereka tampaknya tidak berjalan mulus, karena Dr. Grace terkena tembakan di bagian perut dan kondisi sedang luka parah dan mengalami pendarahan. Mereka menyembunyikan diri di shelter yang biasanya  mereka gunakan pada saat menjelajah di daerah hutan Pandora. Nyawa Dr. Grace pun tidak dapat diselamatkan.

         Jake Sully pun kembali masuk (pada alat yang tersedia di shelter) dan kembali melanjutkan bantuannya, ternyata keadaan di Pandora sudah berubah, pohon purba (tempat tinggal Eywa, dewi sembahan mereka) pun sudah tumbang, banyak suku Na’vi yang tewas akibat serangan brutal Kolonel Miles dan anak buahnya. Jake Sully pun dibenci oleh suku Na’vi karena dinilai dialah penyebab segala kejadian ini, karena ia merupakan jelmaan manusia untuk menghancurkan Pandora. Jake Sully berniat menolong suku itu agar tidak dihancurkan oleh pesawat-pesawat canggih manusia. Dia pun berhasil mengembalikan kepercayaan suku Na’vi dengan berhasil menaklukkan hewan bersayap besar berwarna merah, karena konon kepercayaan suku Na’vi, bahwa barang siapa yang berhasil menaklukkan hewan tersebut, maka dialah pemimpin seluruh suku yang berada di Pandora. Jake Sully pun meminta bantuan kepada masing-masing kepala suku untuk bekerjasama dalam memerangi manusia yang memasuki wilayah Pandora. 
            Peperangan sengit pun tak dapat dielakkan antara manusia dengan penduduuk Pandora, perang yang bisa dikatakan tidak seimbang, karena peralatan canggih melawan peralatan tradisional, namun akibat dari peperangan tersebut, semua anak buah Kolonel Miles pun tewas, karena mereka diserang oleh binatang buas yang berada di hutan Pandora dan begitu juga yang berada di udara. Pada akhir cerita, Kolonel Miles pun juga tewas terkena panah di bagian dada., ia dipanah oleh Neytri. Jake Sully pun sekarat, karena shelter yang ditempatinya dirusak oleh Kolonel Miles, disitulah Neytri melihat Jake Sully yang asli dan membawanya ke warganya untuk mendapatkan pertolongan, alhasil mereka berhasil memindahkan semacam roh Jake Sully ke tubuh Avatar, sehingga Jake Sully pun menggunakan tubuh Avatar tersebut selamanya.
     Film ini pada dasarnya adalah film tentang bagaimana manusia rela merusak alam demi keuntungan. Karena keganasannya pula, manusia tega merusak harmonisasi kehidupan mahluk di tata surya lain, yang selama berabad-abad sudah hidup serasi dengan alam. Dan di bagian akhir ditunjukkan, bagaimana alam juga bisa membalas. Berbagai hewan berdatangan dan ikut serta dalam pertempuran itu. Dan disitulah terlihat, bahwa peralatan canggih manusia ternyata tidak berarti apa-apa jika berhadapan langsung dengan kekuatan alam. Serta Kekuatan cinta lebih dahsyat dari kekuatan teknologi mutakhir sekali pun.
                                                       # The End #

1 komentar: