Seiring dengan
berkembang pesatnya teknologi dan penjelajahan luar angkasa/antariksa, maka manusia
mulai melebarkan kegiatan eksplorasi pertambangannya ke berbagai planet di
sekitar tata surya. Pada Film Avatar, penonton disajikan dengan suasana settingan
masa depan, tepatnya pada tahun 2154 di galaksi Bima Sakti, sekitar 4 tahun
cahaya jauhnya dari Bumi, ditemukan sebuah planet yang kemudian dinamakan
Polyphemus, planet tersebut memiliki salah satu satelit yang ukuran dan
karakternya mirip Bumi, nama satelit itu adalah PANDORA.
Pandora memiliki
keunikan tersendiri, selain karena di dalamnya terdapat kehidupan, juga karena
adanya batuan unik yang bernama unobtainium, yang mampu melawan hukum
gravitasi, batuan tersebut mampu untuk mengangkat bongkahan batu-batuan besar
seukuran pulau kecil yang terikat dengannya untuk mengambang di udara. Konon batuan
ini memegang peran penting dalam pengembangan teknologi pesawat luar angkasa
yang mampu melakukan perjalanan antar galaksi. Pandora merupakan rumah bagi
suku Navi, Mereka hidup alami layaknya manusia zaman dulu yang belum tersentuh
peradaban, kerjaannya berburu dengan senjata tradisional (panah dan pisau) dan pakaian
yang sangat terbatas. Eksistensi Pandora yang menawarkan berbagai macam
kelebihan dan keunikan, maka Sebuah perusahaan swasta kaya mencoba untuk
mengeksploitasi kekayaan sumberdaya planet ini. Dengan menggandeng ilmuwan
untuk mengeksplorasi sains botani dan militer sebagai dukungan keamanan, maka
keduanya sebagai mitra bisnisnya.
Untuk dapat
melakukan penelitiannya, maka perusahaan swasta membuat proyek agar dapat
melakukan eksplorasi. Karena manusia tidak dapat menghirup udara di Pandora,
maka mereka menciptakan makhluk mirip suku Na’vi yang mereka sebut sebagai Avatar.
Avatar adalah sebutan untuk Na'vi hibrida tanpa nyawa yang dikembangkan oleh
ilmuwan-ilmuwan manusia dengan menggabungkan DNA Na'vi original dengan DNA
manusia. karena tak bernyawa, maka Avatar harus "dikendalikan" oleh
manusia dengan perantaraan sebuah alat canggih dengan penyatuan system saraf otak sebagai kontrol
dengan bantuan teknologi. Salah satu penelitian biologis yang dilakukan untuk
mampu menjelajahi Pandora ialah, melakukan rekayasa genetika. Yakni DNA alien
Na’vi dikembangkan dan telah lulus uji simulator Proprioceptive, agar supaya
bisa dikloning dan kemudian dijadikan sebuah tubuh “boneka” yang bisa
dikendalikan dari jarak jauh pikirannya oleh manusia dengan sebuah alat
penghubung pikiran, kemudian implementasinya menggunakan teknologi canggih seperti
ini :
Selain misi
utama dalam mengeksploitasi kekayaan alam, manusia juga mengajarkan suku Na’vi dengan
kebudayaan dan bahasa manusia (Inggris). Selama bertahun-tahun akhirnya sedikit
dari suku tersebut yang mau belajar dan mampu berbahasa Inggris. Namun hubungan
baik antara manusia dan Na’vi tidak berlangsung lama, kerakusan manusia akan
kekayaan alam membuat Na’vi geram, Sehingga manusia sangat dibenci oleh suku Na’vi.
Eksplorasi pada planet Pandora terbilang cukup mudah, hal tersebut dikarenakan
dengan bantuan dan dukungan teknologi canggih, baik peralatan transportasi,
komunikasi/navigasi hinga suplay persenjataan yang mutakhir.
Di sini penulis
akan lebih banyak bercerita tentang penggunaan teknologi yang digunakan oleh perusahaan
swasta yang ber-mitra dengan ilmuan dan militer untuk mengeksplorasi planet
Pandora. Dengan berbagai peralatan yang bisa dibilang canggih, pada film ini,
implementasi teknologi sebenarnya banyak mengambil peran untuk menambah
kesempurnaan alur cerita film. Seperti monitoring terhadap pemetaan lokasi atau
letak keberadaan sebuah pohon raksasa yang dinamakan Pohon Suara dan sangat
dipuja oleh suku itu. Dengan bantuan alat navigasi visual tersebut, Jake Sully
(diperankan oleh Sam Worthington) dengan mudah menjelaskan kepada Kolonel Miles
(diperankan oleh Stephen Lang), terkait dengan kondisi dan keadaan secara
detail pada lingkungan sekitar/sektor, termasuk aktivitas suku Na’vi., seperti
pada gambar di bawah ini.
Melihat kinerja
dari tim ilmuan (proses pengumpulan data yang menggunakan avatar) yang dinilai
kurang maksimal, maka Kolonel Miles pun akan menggunakan caranya sendiri untuk
mengelsplorasi Pandora dengan peralatan militer yang sedang dikembangkannya,
dengan prinsipnya “ terbuka bila ingin bekerjasama dan menghancurkannya jika
menolak”.
Meski
mendapatkan sindiran dari kolonel,tetapi Dr. Grace (diperankan oleh Sigourney
Weaver) tetap melanjutkan penelitian botani di Pandora, dengan peralatan yang
canggih digunakan untuk mendapatkan sampel berbagai sel-sel dari berbagai
tanaman yang terdapat di Pandora, berikut salah satu peralatan untuk
pengambilan sampel tanaman.
Pihak perusahaan swasta mengetahui bahwa
letak unobtanium terbanyak berada tepat di bawah pohon besar tersebut, sehingga
mereka melakukan pembersihan hutan menggunakan bulldozer system remot, seperti
pesawat tak berawak, yang hanya dibekali dengan kamera yang dipantau dari pusat
operasi/markas. Seperti pada gambar di bawah ini.
Eksplorasi pun
dimulai, dengan mengerahkan beberapa unit alat berat, sejenis escavator yang
tanpa driver, dengan control langsung pada markas. Tindakan eksplorasi tersebut
tentu saja mendapatkan perlawanan dari penduduk Pandora. Saat itu Jake Sully
berada tidak jauh dari rute kendaraan berat tersebut yang menggilas apasaja
yang ada di depannya. Jake Sully mencoba menghalau kendaraan tersebut, namun
tidak digubris oleh driver yang ada di pusat operasi. Jake Sully pun naik pitam
dan menaiki kendaraan tersebut lalu
menghantap kamera navigasi dengan batu hingga rusak, kendaraan berhenti karena
driver tidak mempu melihat keadaaan disekitar. Melihat peristiwa tersebut, Kolonel
Miles pun geram dan meminta untuk menampilkan reka ulang pada saat peristiwa
penghancuran kamera, lalu teridentifikasi bahwa Avatar yang merusak kamera
adalah Avatar yang dikendalikan oleh Jake Sully. Kemudian Kolonel Miles
menyuruh anak buahnya untuk mengeluarkan Jake Sully secara paksa dari alat pengendali
Avatar, termasuk dokter Grace, kemudian mereka dipenjara.
Melihat
perlakuan Kolonel Miles yang seperti kesetanan tersebut, lalu seorang pilot
perempuan membantu meloloskan Dr. Grace dan Jake Sully dengan mengeluarkan dari
penjara dengan cara membunuh penjaga lalu melarikan diri dengan pesawat
helicopter militer. Tindakan mereka pun diketahui oleh Kolonel Miles, lalu
mereka mendapatkan serangan tembakan dari Kolonel Miles. Mereka berhasil
melarikan diri dan selamat dari serangan tersebut, namun usaha mereka tampaknya
tidak berjalan mulus, karena Dr. Grace terkena tembakan di bagian perut dan
kondisi sedang luka parah dan mengalami pendarahan. Mereka menyembunyikan diri
di shelter yang biasanya mereka gunakan
pada saat menjelajah di daerah hutan Pandora. Nyawa Dr. Grace pun tidak dapat
diselamatkan.
Jake Sully pun
kembali masuk (pada alat yang tersedia di shelter) dan kembali melanjutkan bantuannya,
ternyata keadaan di Pandora sudah berubah, pohon purba (tempat tinggal Eywa,
dewi sembahan mereka) pun sudah tumbang, banyak suku Na’vi yang tewas akibat
serangan brutal Kolonel Miles dan anak buahnya. Jake Sully pun dibenci oleh
suku Na’vi karena dinilai dialah penyebab segala kejadian ini, karena ia
merupakan jelmaan manusia untuk menghancurkan Pandora. Jake
Sully berniat menolong suku itu agar tidak dihancurkan oleh pesawat-pesawat
canggih manusia. Dia pun berhasil mengembalikan kepercayaan suku Na’vi dengan
berhasil menaklukkan hewan bersayap besar berwarna merah, karena konon
kepercayaan suku Na’vi, bahwa barang siapa yang berhasil menaklukkan hewan
tersebut, maka dialah pemimpin seluruh suku yang berada di Pandora. Jake Sully
pun meminta bantuan kepada masing-masing kepala suku untuk bekerjasama dalam
memerangi manusia yang memasuki wilayah Pandora.
Peperangan
sengit pun tak dapat dielakkan antara manusia dengan penduduuk Pandora, perang
yang bisa dikatakan tidak seimbang, karena peralatan canggih melawan peralatan
tradisional, namun akibat dari peperangan tersebut, semua anak buah Kolonel
Miles pun tewas, karena mereka diserang oleh binatang buas yang berada di hutan
Pandora dan begitu juga yang berada di udara. Pada akhir cerita, Kolonel Miles
pun juga tewas terkena panah di bagian dada., ia dipanah oleh Neytri. Jake
Sully pun sekarat, karena shelter yang ditempatinya dirusak oleh Kolonel Miles,
disitulah Neytri melihat Jake Sully yang asli dan membawanya ke warganya untuk
mendapatkan pertolongan, alhasil mereka berhasil memindahkan semacam roh Jake
Sully ke tubuh Avatar, sehingga Jake Sully pun menggunakan tubuh Avatar
tersebut selamanya.
Film ini pada
dasarnya adalah film tentang bagaimana manusia rela merusak alam demi
keuntungan. Karena keganasannya pula, manusia tega merusak harmonisasi
kehidupan mahluk di tata surya lain, yang selama berabad-abad sudah hidup
serasi dengan alam. Dan di bagian akhir ditunjukkan, bagaimana alam juga bisa
membalas. Berbagai hewan berdatangan dan ikut serta dalam pertempuran itu. Dan
disitulah terlihat, bahwa peralatan canggih manusia ternyata tidak berarti
apa-apa jika berhadapan langsung dengan kekuatan alam. Serta Kekuatan cinta lebih
dahsyat dari kekuatan teknologi mutakhir sekali pun.
# The End #